Minggu, 21 Oktober 2012

GAME

ARTIKEL GAME


          Oke sob sekarang saya akan menulis artikel bertemakan game, pada dahulu kala (kesannya lama banget) game mungkin asing di telinga kita, ajar aja karena dulu internet sudah tidak sebuming seperti sekarang dan teknologi maju sangat pesat jadi banyak prusahaan yang bergerak di dunia maya menawarkan game-game yang bisa dibilang bikin penasaran dan berdampak kecanduan (udah kaya narkoba aja). Tapi emang bener saya pernah lihat di acara TV ada orang yang main game ampe dia menemukan ajalnya dahsyat ya? dengan kata lain dia meninggal di sebabkan ga makan minum karena katanya penasaran ingin memecahkan high score yang ada di mesin permainan itu.
          Banyak juga loh anak-anak sekolah yang rela bolos sekolah alias cabut cuma buat main game, mungkin udah kecanduan kali ya jadi sekolah mah nomer sekian yang penting game lah aduh-aduh mau jadi apa bangsa ini bisa di hancurin ama game tapi saya mengakui sih main game itu menyenangkan dan mempunyai kepuasan tersendiri tapi ga ampe cabut-cabut kuliah juga saya cuma sekedar menghilangkan penat doang ko jadi bisa di ilang belum ampe ketagihan hahaha.
          Tapi game juga bukan cuma punya dampak negatif loh. Kata ilmuan siapa gitu namanya saya lupa bahwa game itu bisa membantu berkembangnya kerja otak sebelah kiri jadi ada juga dampak positifnya kaya game dota ni dia kan lebih ke strategi dan bikin lu mikir lebih cepet tu harus gimana-gimananya dan game audition tu yang cara mainnya cuma pencet 8 tombol tapi susahnya minta ampun kalo kata saya si karena harus berfikir super cepat yang waktu nya di batasi untuk mencet kira-kira 10 tombol dengan jeda hanya kira-kira 5 detik kebayang kan 1 detik 2 tombol aduh tapi manfaatnya lumayan bisa bikin kerja otak lebih cepet
          Jadi jangan mikir kalo game itu cuma ada negatifnya doang tapi ada juga positifnya asal di maininnya di ambang batas normal ye sob. semoga artikel yang gua bikin bermanfaat buat temen-temen sekalian yaa

Rabu, 21 Maret 2012

Adat Istiadat Suku Dayak


          Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

Upacara Tiwah

           Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

          Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

Dunia Supranatural

Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.

Senjata Sukubangsa Dayak

1. Sipet / Sumpitan.Merupakan senjata utama suku dayak. Bentuknya bulat dan berdiameter 2-3 cm, panjang 1,5 – 2,5 meter, ditengah-tengahnya berlubang dengan diameter lubang ¼ – ¾ cm yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan (Damek). Ujung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. Anak sumpit disebut damek, dan telep adalah tempat anak sumpitan.

2. Lonjo / Tombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras.
Telawang / Perisai. Terbuat dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter dengan lebar 30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan.

3. Mandau. Merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun hanya ukiran biasa. Mandau dibuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan emas/perak/tembaga dan dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau mempunyai nama asli yang disebut “Mandau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau”, merupakan barang yang mempunyai nilai religius, karena dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Batu-batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan Mandau dimasa yang telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantikei, Batu Mujat atau batu Tengger, Batu Montalat.